twitter








Kita semua pasti sudah tidak akan asing dengan mini market yang bernama circle-k, Ade sang pemilik yang mantan pegawai di CK, memiliki ide kreatif untuk memodifikasi mio kesayangannya dengan tema circle-k.

Bodi mio tidak dapat memuaskan Ade dalam memodifikasi mio ini, maka Ade mempercayakan custom bodi ke Geba Leisure Parts yang bertempat di JL.Ciateul 150B, bandung. Ade memiliki konsep sendiri dalam pembuatan bodi, foglamp aftermarket dipilih untuk digunakan sebagai lampu sein. Lampu depan mengaplikasi dari Yamaha YCS. ”Supaya sein dan lampu pas dan tidak oblak, bodi kita buat dari bahan fiber,” kata gerrie sang modifikator.


Mio pun dibalut dengan cat merah Ferrari merek sikken,”merahnya sikken pas sama merah nya CK” kata Ade. Sedangkan untuk Boks samping, frontrack, backrack, dan legshield diaplikasikan untuk melengkapi layaknya motor delivery,” biar keliatan motor anter – anter.”kekeh sang pemilik.

Sedangkan untuk urusan kaki-kaki. Ukuran pelek 14 inci yang biasanya di aplikasi skutik standard di tanah air, di gantinya dengan ukuran 12 inci, dan dibalut dengan deli tire 120/70.

MESIN

Untuk mengimbangi mio yang tidak berbobot asli ini, Ade meningkatkan performa kendaraan layanan antar CK ini. Mesin standar yang aslinya 110 cc ini, meningkat hingga 180cc. lalu, didukung dengan saringan udara TDR, klep DAYTONA, dan CDI dipercayakan BRT dual band.










Adhi Putra Pratama sang pemilik yang hobi memodifikasi skutiknya dengan ban gede ini, selalu menghadirkan modifikasi skutik yang berbeda dari yang lain. Kakak kandung vokalis changcuters ini memodifikasi Honda beat nya dengan menggunakan dua ban Dunlop SP10 yang biasanya lebih cocok diaplikasikan ke mobil.


“Sebetulnya sih beat ini simple aja, tapi yang membuat berbeda dari kaki – kakinya.” Kata Yogi, menggantikan Ardhi yang tidak dapat diwawancara saat itu. Memang beat ini beda, mengaplikasi ban gede, tetapi tidak dimundurkan wheelbase layaknya lowrider – lowrider yang sering seliweran di jalan raya. “si kupret bosan dengan mundur – mundurin wheelbase, maka dari itu dia bikin seperti ini,” tambah yogi yang berperan sebagai montir di Geba.


Pemilik yang memiliki panggilan akrab Kupret ini, memberikan sentuhan modern dalam konsep modifikasi kali ini. Karena bentuk Honda Beat yang tidak cocok menggunakan konsep retro ini, maka kupret tidak mau modifikasi full retro. Jadi beat jingga ini tetap diberikan aroma modern. Konsep modern berada dibagian sein depan yang menggantung di batok depan, dan pada sein belakang berpisah pada lampu belakang.



PASTI NYESEL . .

Pada saat saya berkunjung ke geba untuk melakukan liputan, di motor ini tergantung plat bertuliskan FOR SALE. Motor retro-modern ini dijual seharga 5juta, dengan melanjutkan cicilan. Tapi sehari setelahnya ada kabar dari Geba yang memberitakan kalau motor ini sudah terjual.

nyeselkaaan..










Bagi anda penggemar dunia otomotif tentu tidak akan asing dengan gelaran tahunan yang wajib ada setiap tahun ini. Pihak tabloid Otomotif selaku yang punya hajat atau pihak penyelenggara sudah 11 tahun menggelar event otomotif ini, dan untuk tahun yang ke 11 ini, otobursa tumplek blek 2010 pastinya menghadirkan suguhan yang tak kalah menarik dibanding tahun-tahun sebelumnya. Diadakan pada tanggal 8-9 mei 2010 dan bertempat di lapangan parkir timur, acara ini tentunya diwarnai dengan berbagai suguhan khas otobursa seperti bursa mobil dan motor, berbagai lapak dagangan dari mulai barang baru sampai dengan barang bekas, aksi freestyler motor, sexy dancer, dan tentunya suguhan khas otobursa yang selalu ada tiap tahun yaitu gilas mobil.

Panasnya terik matahari tidak menyurutkan niat pengunjung untuk hadir pada acara ini, hal tersebut dibuktikan dengan jumlah pengunjung yang membludak mencapai 30000 orang pada hari pertama dan pada hari kedua jumlah itu pun terus meningkat. Total pengunjung yang tercatat pada hari pertama dan kedua adalah mencapai 65000 orang, jumlah yang fantastis mengingat panitia hanya mematok sebanyak 25000 pengunjung per hari. “Tentunya ini adalah hal yang cukup luar biasa, mengingat, total target kami terlewati cukup jauh. Dan pengunjung total yang berhasil dicatat adalah 65.000 pengunjung,” jelas Harry Kristanto, Manager Bisnis Otomotif Group.


Gelaran tahunan ini tentunya belum lengkap tanpa kehadiran lapak-lapak onderdil mobil dan motor yang pastinya akan selalu diburu pengunjung. Berbagai lapak dagangan dari mulai lapak onderdil bekas atau baru, lapak pelek mobil harga diskon, lapak audio mobil, lapak asesoris dan onderdil motor lawas, lapak limbah motor gede, sampai dengan lapak diecast atau mainan mobil-mobilan, turut ambil bagian dalam acara ini. Yang fantastis adalah harga yang ditawarkan para pedagang bisa dibilang murah bahkan banting harga, selain itu kita pun bisa mendapatkan onderdil-onderdil langka dengan harga yang miring tentunya. Acara ini tentunya menjadi surga bagi para pecinta motor lawas, para pedagang onderdil dan asesoris motor lawas yang datang dari berbagai daerah pun menggelar dagangan mereka yang rata-rata merupakan barang langka, seperti setang motor lawas, sepatbor, winshield, handle grip gas unik, spion-spion langka, dan emblem khas motor lawas, bisa dibilang barang-barang tersebut sudah langka bahkan sudah hilang dipasaran.


Salah seorang pengunjung bahkan mengaku berhasil mendapatkan satu set batok lampu Honda S90Z lengkap beserta setangnya dan tidak ketinggalan emblem Honda lawas yang selama ini ia buru. “ Gile gw dapat batok ama setangnya cuy, bisa dapet murah lagi. Pedagangnya dari magelang cuy , gw sotoy sotoy aja ngaku dari magelang terus belaga pake bahasa sono, yang penting biar dikasih murah” Jelas Frontama, seorang pemuda yang mengaku mahasiswa dari universitas Brawijaya dan saat ditanya jawabannya selalu saja nyeleneh.


Menjelang sore hari sebuah suguhan aksi yang ditunggu-tunggu akhirnya digelar, suguhan itu tentu saja gilas mobil yang menjadi ciri khas dari gelaran otobursa tumplek blek tiap tahunnya. Dibuka dengan aksi freestyler dari Straight Line Extreem yang bermarkas di pondok gede Jakarta, mereka menampilkan aksi-aksi khas freestyle motor, yang tentunya cukup membuat penonton tegang dan antusias. Aksi freestyle motor pun berakhir, namun ada satu suguhan aksi lagi yaitu Sexy Dancer . Tidak pakai basa-basi para dancer pun menunjukkan performa mereka dengan membawakan tarian khas modern dance dengan dibalut busana minim nan seksi ditengah arena gilas mobil tersebut. Aksi para dancer tersebut cukup dapat membuat suasana menjadi panas dingin, apalagi diakhir aksinya para dancer memperlihatkan aksi mencuci motor ala seksi dancer dengan aksi mereka meliuk-liuk diatas motor dan dipadu busana minim yang akan tembus pandang tentunya jika terkena air. Sudah tentu para penonton terutama laki-laki seakan tak bisa melepas pandangannya dari para dancer tersebut.

Lepas dari aksi freestyle dan Sexy dancer, akhirnya tiba juga aksi gilas mobil yang ditunggu-tunggu. Para peserta pun menyalakan kendaraan jip mereka untuk kemudian menggilas beberapa tumpuk mobil yang disediakan panitia. Di ujung arena gilas mobil tampak sebuah mobil jip putih yang tidak asing lagi yaitu “Gajah Putih”, mobil ini selalu menjadi icon kebanggan otomotif saat aksi gilas mobil. Sebenarnya yang disebut Gajah Putih adalah sebuah mobil Chevrolet Blazer bermesin V8 4000cc dengan kaki-kaki dan ban khas mobil Big foot Amerika. Acara pun dimulai, satu persatu jip peserta dipanaskan dan mengantri di pinggir arena untuk mengggilas tumpukan mobil yang telah disediakan panitia. Tampak para peserta melibas tumpukan mobil tersebut tanpa ampun dalam kecepatan tinggi, sampai-sampai mobil mereka melompat diatas tumpukan mobil tersebut. Kebanyakan dari para peserta tidak nampak kesulitan untuk melibas tumpukan mobil tersebut, terutama sang gajah putih yang membuat penonton berdecak kagum saat mobil big foot tersebut melibas tumpukan mobil yang sudah tampak acak-acakan.




Suguhan aksi gilas mobil pun mengakhiri rangkaian acara otobursa yang telah digelar dari jam delapan pagi, para pengunjung pun bubar dari arena gilas mobil dan kembali menuju lapak-lapak pedagang onderdil yang kelihatannya masih belum membereskan dagangannya meski waktu menunjukkan pukul 7 sore. Dan walaupun hari sudah sore, niat berbelanja para pengunjung tetap besar, bahkan kebanyakan pengunjung masih tampak antusias untuk menyaksikan dan berada dalam acara ini sampai malam hari.









Pemain Sinetron di Bawah Umur


Indonesia telah merativikasi perjanjian Internasional dengan International Labour Organization. Isi Konvensi tersebut dengan jelas menegaskan umur minimum untuk diterima untuk semua jenis pekerjaan atau kerja yang karena sifatnya atau keadaan di mana dilakukan kemungkinan membahayakan kesehatan, keselamatan atau moral orang muda tidak boleh kurang dari 18 tahun. Namun pada kenyataannya banyak pemain sinetron kita yang masih tergolong dibawah umur, seperti Baim, Nikita Willy, dan masih banyak yang lainnya bekerja sebagai pemain sinetron.

Lantas bagaimana pendapat Ingrid Kansil, selaku pemain sinetron yang juga duduk di Komisi III DPR (Bidang pemberdayaan perempuan, agama, sosial, serta perlindungan anak ) ?


Demikian wawancara singkatnya bersama Ingrid Maria Palupi Kansil, anggota komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia periode 2009-2014.


Ingrid Maria Palupi Kansil
Anggota Komisi VIII DPR RI

Apa yang sudah mbak realisasikan dari kampanye mbak?

Saya sudah membuat rumah Aspirasi untuk daerah Sukabumi, rumah ini multifungsi, selain sebagai sarana menyerap pendapat dari masyarakat, tumah ini juga berguna sebagai rumah kreatif yang bertujuan memberikan kemampuan terutama kaum wanita untuk pengembangan diri.

Memilih memilih atau dipilih untuk berada di komisi VIII?

Saya memilih untuk berada di Komisi VIII yang membidangi pemberdayaan perempuan, agama, sosial, serta perlindungan anak, karena saya pikir komisi VIII, terutama pemberdayaan perempuan adalah hal yang sangat dekat dengan saya, karena saya seorang perempuan, saya ingin membawa prespektif perempuan di ranah politik.

Apa pendapat mbak mengenai diskriminasi terhadap kaum wanita?

Saya lebih mengarahkannya pada diskriminasi wanita terutama dalam bidang pekerjaan, karena selama ini peran wanita kurang diberdayakan. Pria selalu dianggap lebih baik dibanding wanita. Sehingga kursi-kursi pekerjaan pun banyak yang diambil alih oleh pria.

Tindakan real yang telah mbak lakukan untuk mengatasi hal tersebut?

Salah satunya dengan Rumah Aspirasi tadi, yang lebih membekali para wanita terutama yang tidak mampu untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi (karena di sukabumi tercatat kurang lebih 36% saja yang mampu melanjutkan ke Perguruan Tinggi setelah lulus SMU), dengan keterampilan seperti menjahit, setelah keterampilan itu diperoleh, mereka akan mendapatkan sertifikat dengan tanda-tangan saya, dan sertifikat tersebut dapat digunakan unutk melamar pekerjaan di pabrik-pabrik garment yang sudah terikat MOU terlebih dahulu dengan saya, sehingga pekerja wanitanya lebih terjamin ketika bekerja di sana. Syukur-syukur kalau ada yang bisa jadi designer.



BAIM (7 Juni 2005)




NIKITA WILLY (29 Juni 1994)


Mbak selaku anggota komisi VIII DPR dan juga public entertainment, melihat maraknya pemain sinetron dibawah umur, sedangkan dilain sisi hal ini sudah diatur dalam konvensi Indonesia dengan ILO. Apa yang mbak lakukan melihat adanya penyimpangan aturan dari konvensi ini?

Saya belum tahu tentang konvensi tersebut, saya akan mempelajarinya. Mungkin aturan tersebut belum tersosialisasi dengan baik saja kepada production house yang ada, lagipula untuk mensosialisasikan hal ini kan butuh dana yang besar juga. Cuma menurut saya selama ini anak-anak tersebut bekerja tidak dengan paksaan, dan menurut saya itu baik, mereka memang punya bakat dibidang itu. Seringkali sinetron-sinetron stripping menghabiskan banyak waktu, yang menurut saya anak-anak tersebut harusnya belajar saat jam segitu.

Kembali lagi pada Production Housenya sih, cukup perhatian atau tidak. Sekarang Perhatian komisi VIII baru pada pengadilan anak saja, dimana kami meminta peninjauan kembali kepada pengadilan untuk tidak mengadili anak pada usia dini, seperti yang terjadi pada kasus Raju yang berusia 8 tahun.

Sebagai seorang ibu rumah tangga yang mengurus anak-anak mbak sendiri, bagaimana tanggapan mbak melihat ibu yang membawa anaknya yang masih kecil untuk meminta-minta di jalan?

Saya cukup prihatin dengan hal ini, namun sekarang kan sudah diberlakukan Perda untuk larangan memberikan sedekah pada mereka, namun penerapannya belum maksimal saja.

Apa menurut mbak perda itu relevan?mengapa menghukum orang yang memberi sedekah, mengapa tidak menghukum peminta-mintanya saja, sehingga jumlahnya tidak bertambah dari hari ke hari?

Hal ini tergolong sulit, karena masih terdapat sindikat yang kuat dan harusnya kepolisian bisa bekerja lebih maksimal dalam mengusut hal ini.





NOTHING IMPOSSIBLE

Belajar dari si Burung Biru, yang Bisa Membawa Kita Kemanapun


Siapa sih yang gak tau blue bird?

Taxi biru yang setia nunggu di depan mall-mall di Ibukota (kalo didepan mall di Bandung jarang tuhh.. saingan soalnya ama taksi lain heehee)

Blue Bird Taksi


Kemarin pas nemenin teman-teman Unpar yang lomba Simulasi Sidang di Fakultas Hukum Universitas Indonesia tanggal 5-7 Juni, pas Opening Ceremony di Balai Sidang UI, dipasang plakat besar Judulnya Mootcourt Competition Mutiara Djokosoetono VI , acara itu degelar ama LaSALe (Law Student Association for Legal Practice) .


Nah pertanyaan saya tuh ,

“Kenapa Piala Bergilirnya dikasi nama Mutiara Djokosoetono?”

Ternyata, Djokosoetono itu, adalah Mantan Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia, belaiu meninggal pada 6 September 1965, meninggalkan 1 orang istri, Mutiara Djokosoetono, dan 2 orang anak laki-laki Chandra Soeharto dan Purnomo Prawiro .

Tapi di Sini bukan Djokosoetono loh namanya, tapi Mutiara Djokosoetono,

(prasaan itu nama istrinya dehhh..)

Iya ternyata benar, Piala itu didedikasikan untuk Ibu Mutiara Djokosoetono, karena usahanya yang gigih dan yang baru saya tahu, beliaulah (cewek loooh) yang menciptakan armada taxi yang setenar sekarang, TAKSI BLUE BIRD .

Pas Opening Ceremony itu, selain kedatangan Menteri Hukum dan Ham , Patrialis Akbar SH., ternyata, kita juga kedatangan keluarga dari Ibu Mutiara Djokosoetono ini, singkat punya cerita, akhirnya diceritainlah sejarah bluebird..


Awalnya bukan bluebird namanya, tapi Chandra Taxi yang diambil dari nama anak Sulungnya yaitu Chandra Soeharto. Blue Bird didirikan pada tahun 1972 oleh Nyonya Mutiara Djokosoetono, SH. Dulunya beliau juga pernah ngajar di FH UI, namun setelah suaminya meninggal, beliau memutuskan untuk meniggalkan dunia tersebut, dan konsen untuk mendidik anak-anaknya.

Dengan pinjaman pinjaman mobil yang diberikan pada Ibu Mutiara Djokosoetono dan mobil bekas peniggalan suaminya, dimulailah usaha ini, 25 armada mobil baru yang siap luncur, taksi gelap ini dioperasikan sendiri. Chandra Suharto bertugas sebagai operator telepon, sedangkan Purnomo Prawiro sebagai pengemudi. Kadang, kalo Pak Purnomo Prawiro ini jadi pengemudi, kakaknyalah yang jadi keneknyaaa ..(Waaaw, kompak yaaah !)

Beroperasinya mobil-mobil ini awalnya hanya di seputar bandara hotel dan juga jurnalis yang butuh tumpangan cepat.

Setelah melihat peluang dari usahanya itu, Ibu Djokosoetono meminta ijin taksi resmi dari Gubernur Jakarta saat itu, Ali Sadikin. Tentunya saat itu permohonan ini ditolak. Namun ga menyerah Ibu Mutiara meminta rekomendasi-rekomendasi dari hotel dan sejumlah pelanggan lain taksinya, hingga akhirnya ijin pun keluar.

Setelah itu ibu Mutiara mengusahan pinjaman ke bank dengan menjaminkan rumahnya di Jl. HOS Cokroaminoto berikut 24 mobil yang dijadikan taksi.

"Nama Blue Bird diambil beliau dari Kartun Eropa, dalam cerita kartun itu, digambarkan seekor BURUNG BIRU yang bisa membawa gadis kecil pemimpi keliling dunia, kemanapun ia mau. Jika kita menggeluti sesuati, maka Tidak Ada yang Mustahil"

Dari 24 taksi, kini BBG mengelola 13.000 unit kendaraan dan 20.000 karyawan lebih.

Ibu mutiara Djokosoetono wafat pada tahun 2000

Dan Mootcourt Competition ini mulai dibuat pada tahun 2001, sebagai penghargaan atas segala kerja keras dan kontribusinya dulu di dunia pendidikan.


Ini dia Piala Bergilir Mutiara Djokosoetono

yang direbutin 16 Universitas di Indonesia


Waaahhhh ..

Pantes ajaaa, Big Sponsornyaa dari Blue Bird Group yaaaa

:)


Ajang bergengsi Mootcourt Competition Mutiara Djokosoetono VI

Lomba Simulasi Persidangan Fakultas Hukum Universitas Indonesia


Hukum, dirasakan seperti sesuatu yang begitu kaku dan keras. Karena keseluruhan isinya mungkin tak lain dari sekedar peraturan dan perundangan-undangan. Hingga tidak aneh Hukum jika selalu dikaitkan dengan polemik politik, sehingga banyak anak muda yang enggan terjun di dalamnya.

Universitas Indonesia melalui Kompetisi Peradilan Semu yang digelar pada Jumat(5/6) hingga Minggu (7/6), berusaha mendobrak paradigma ke’kakuan’ tersebut, disini, dalam Kompetisi ini, anak hukum dilatih untuk bisa menampilkan simulasi sebuah persidangan, yang tidak hanya menekankan pada aturan-aturan formal dan materil yang ada pada undang-undang, tapi juga memberikan sentuhan seni ekspresi didalamnya.


Piala Bergilir Mutiara Djokosoetono

Simulasi Persidangan


Apasih Mootcourt itu?

Moot berarti semu/ belum pasti, Court berarti persidangan. Jadi bisa diartikan mootcourt itu adalah persidangan persidangan semu. Karena sifatnya yang semu, mootcourt ini menampilkan gambar sidang yang ideal dan seharusnya (pastinya tetap mengacu pada Kitab Undang-undang Acara Pidana) dengan kasus yang ada dan dikembangkan sendiri.

Penampilan Mootcourt ini, tidak sendirian, tapi adalah kerjasama tim, dimana anggota tim terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu :

Terdakwa

Dalam hal ini, terdakwa adalah orang yang diduga keras melakukan suatu tindak pidana.

Tiga orang berperan sebagai hakim

Kenapa tiga ? supaya dalam musyawarahnya, hakim yang berjumlah ganjil ini bisa melahirkan suatu keputusan, karena jumlahnya yang ganjil. Tiga majelis hakim ini terdiri dari dua orang majelis anggota, dan satu orang hakim ketua

Dua orang berperan sebagai penuntut umum(jaksa)

Nah, awalnya dari jaksa inilah kasus dibawa, tentunya dari penyidikan polisi, masuk ke kejaksaan, kalau ternyata kasusnya merupakan tindak pidana, maka kasus dibawa ke persidangan olah jaksa.

Dua orang berperan sebagai penasihat hukum (pengacara)

Dua orang ini yang pro dan membela kepentingan terdakwa.

Seorang petugas pengadilan

Nahh petugas ini sepanjang jalannya sidang dia berdiri, dan bersiap menjalankan perintah dari hakim untuk menghadirkan saksi, terdakwa, ataupun tugas lainnya

Juru sumpah

Tugasnya adalah yang mengangkat janji para saksi, agar memberikan keterangan yag sesungguhnya

Saksi

Memberikan kesaksian atas apa yang dilihat maupun didengarnya.



Foto Pemeran Simulasi

(Kiri-Penasihat Hukum, Tengah berkerudung-saksi,

Penuntut Umum, Kanan ujung-Petugas Pengadilan)

Dalam waktu 80 menit (waktu yang tidak mungkin ditemukan pada sidang sesungguhnya yang memakan waktu berbulan-bulan) perlombaan ini digelar. Tiap delegasi dari Universitas berusaha menampilkan keseluruhan isi sidang secara maksimal, dari dakwaan, eksepsi, jawaban lisan, putusan sela hakim, pemeriksaan alat bukti dan saksi, tuntutan, pledoi, dan putusan ahir.

Sidang ini digelar dengan melibatkan 16 delegasi Universitas dari seluruh Indonesia, yaitu Universitas Parahyangan, Universitas Atmajaya Jogja, Universitas Diponegoro, Universitas Gajahmada, Universitas, Pancasila, Universitas Samratulangi Manado, Universita Lampung, Universitas Islam Indonesia, Sekolah Tinggi Hukum Bandung, Universitas Padjajaran, Universitas Sebelas Maret, Universitas Airlangga, Universitas Udayana, Universitas Nasional, Uniersitas Trisakti, Universitas Bhayangkara

Acara ini dibuka pada balai sidang Fakultas Hukum Indonesia dengan menghadirkan Menteri Hukum dan Ham, Patrialis Akbar, SH. serta Sekretaris Jenderal Abdul Bari Azed, SH., MH. Tak lupa menghadirkan wakil dari keluarga Djokoesoetono, yaitu Chandra Soeharto.

Puncak final simulasi peradilan, ditampilan pada pengadilan agama Jakarta Selatan, dan malam penyerahan penghargaan dilakukan di Ruang Pertemuan Mahkamah Konstitusi Jalan Medan Merdeka Utara kav 9-13. Fakultas Padjajaran menggeser kedudukan juara pertama dua tahun lalu, Universitas Parahyangan Bandung. Juara kedua ditempati oleh Universitas Gajahmada, dan juara ketiga ditempati oleh Universitas Atmajaya Jogjakarta.


Simulasi Sidang sedang digelar di Gedung Fakultas Hukum UI Depok


Delegasi Unpar dalam Closing Ceremony di Mahkamah Konstitusi




Belum menjadi bikers tulen kalau tidak berada dalam suatu komunitas sepeda motor tertentu. Demikian pula Honda Vario Riders Club. Keinginan untuk berada dalam suatu kebersamaan dan kecintaan yang sama, adalah hal yang mendasari Honda Vario Riders Club Bandung untuk membuat klub skutik Honda Vario khususnya di Bandung. Klub ini ajang kumpul-kumpul yang positif serta kreatif bagi pemilik Honda Vario di Bandung. Klub ini tergabung dalam paguyuban Ikatan Motor Honda Bandung, yang merupakan perkumpulan besar klub motor-motor Honda yang ada di Bandung.

Klub ini bukan merupakan “geng” motor melainkan suatu organisasi otomotif yang telah mendapat pengakuan dari IMI (Ikatan Motor Indonesia). Organisasi yang telah dua tahun berdiri ini telah mempunyai hampir 200 anggota yang tersebar diseluruh Kota Bandung. Para anggota klub ini terdiri dari berbagai golongan, terutama para pecinta otomotif yang menyukai modifikasi Honda Vario dari mulai aliran hotrod sampe touring semua ada disini. Kopdar (kopi darat) atau ngumpul-ngumpul sudah agenda wajib klub ini setiap minggunya, dari mulai kumpul-kumpul hari Kamis sore, di Gedung Sate sampai kumpul wajib di malam Minggu yang bertempat di Gedung XL Center Bandung, depan BEC. “Pokoknya yang penting ngumpul, sekalian melepas rasa bosan daripada di kostan melulu,” terang salah satu anggota klub yang sedang kuliah di Bandung ini. Sampai hari ini, H-VRC telah membuat berbagai kegiatan yang positif dan mengasyikan, mulai dari safety riding campaign sampai dengan Jambore klub-klub Honda Vario.








Bosan adalah kata pertama yang terucap dari Gerrie Nur Mayurie, salah satu pemilik GeBa Leisure Parts ini. “Saya bosan, kebanyakan liat motor-motor di modifikasi bergaya Thailand, ceper..drag..full airbrush..” keluh pria kelahiran 1976 ini.

Berawal dari hobi bermusik, dan mendengar lagu-lagu klasik dan soul, membuat pria ini ikutan nge-fans dengan kendaraan-kendaraan jadul. Akhirnya aliran retro pun dipilihnya sebagai khas GeBa pada saat itu, dan virus itupun mewabah sampai ke Jakarta hingga ke kota - kota lain.



Kini pembuatan windshield, visor, dan emblem yang merupakan parts khas GeBa, sudah dipesan ke kota - kota besar di Indonesia hingga beberapa Negara tetangga. ”iyaa..ada dari Malaysia yang waktu itu pesan, karena liat geba di Friendster,” aku pria yang memiliki partner kerja bernama Bakti Rahmadi ini. Murah dan berkualitas adalah kelebihan dari parts GeBa, windshield yang berkisar dari 150 ribu – 1juta ini merupakan daya tarik bagi skutikholic se-Indonesia. Emblem dan sein pun dapat dipesan disini,” apapun design dari konsumen, kita pasti bisa..” yakin pria yang memilih Suzuki vanvan sebagai tunggangan harian ini.

Aliran retropun kini dikembangkan dengan gaya lowrider, jap style,bobber, dan touring, “ kita selalu berusaha memberikan yang baru dalam trend modifikasi skutik.” Tambah Bakti Rahmadi partner Gerrie. Terbukti dari piala – piala yang diraihnya sudah tidak terhitung, sebut saja motomilk (mio), versus (mio), dan mosquito (bossowa), yang sudah banyak menghasilkan piala bagi GeBa. “Make a difference and make history, adalah moto Geba..” bangga gerrie dengan tertawa.



Memang kalau berbicara kreativitas, geba merupakan salah satu bengkel yang selalu melahirkan ide – ide luar biasa dalam hal konsep modifikasi.

“lagi nyari beat nih..buat di bangun lagi,” bisik pria yang selalu menghasilkan modifikasi inovatif ini. Kita tunggu saja beat kelahiran Geba ini, yang mungkin akan menjadi trend baru dalam modifikasi skutik di tanah air.